Ngaji Kyai Suwandi Kitab
Nasho-ihul Ibad
Hari Selasa, 05 April 2016 di Lembaga
Tinggi Pesantren Luhur Malang (LTPLM)
Saya
lupa ini menginjak maqolah yang ke berapa, karena saya datang terlambat. Ini
beberapa point yang saya sapatkan dari ngaji kemarin. Semoga Barokah...
1. Sikap
“Melihat diri sendiri merasa hebat, dan
melihat orang lain rendah”
Sikap yang tidak
boleh dimiliki seorang muslim karena sikap tersebut menunjukkan bahwa seseorang
itu adalah sombong. Ada kisah yang menceritakan tentang salah seorang Kyai yang
dengan sengaja diludahi oleh seseorang, namun beliau tetap berkhusnodzon kepada
orang tersebut dan menganggap bahwa perlakuan orang tersebut tidak sengaja.
Dari kisah ini dapat diambil hikmah bahwa kita sebagai umat muslim harus selalu
berkhusnudzon kepada orang lain, dan tidak boleh berlaku sombong. Sebagai muslim,
kita harus melihat diri sendiri dan dicari kesalahannya untuk memperbaiki
kekurangan.
2. Dari
Sayyidina Ali bin Abi Tholib”Ada 5
perkara dari sifat-sifat yang membuat rusak orang sholeh” sifat-sifat
tersebut di antaranya adalah:
a. Qana’ah bil Jali, atau
qanaah dengan kebodohan, di mana sifat qanaah yang dimiliki seorang muslim
namun dapat merusak orang-orang shaleh. Kenapa? Orang yang terlalu menerima
keadaan dengan tanpa perhitungan yang matang tidak diperbolehkan dalam islam.
“Allah membenci orang yang pintar di
dunianya dan bodoh di akhiratnya” (HR. Imam Hakim)
“Dosanya orang berilmu itu satu, dan
dosanya orang bodoh itu dua”(HR. Imam Dailani)
Kesalahan
kita sebagai orang muslim itu salah satunya adalah, saat kita tidak mengetahui
sesuatu biasanya kita menganggap tidak ada hukumnya bagi orang yang tidak tahu.
Padahal justru saat kita tidak tahu itu kita memiliki kewajiban mencari tahu
dan mencari kebenaran. Karena jika tidak mencari tahu kita mendapat dosa dua. Dosa
yang pertama yaitu dosa karena tidak mencari kebenaran. Dan dosa yang kedua
yaitu dosa karena tetap melakukan kesalahan yang kita tidak tahu.
b. Tamak dunia.
“Zuhud dunia membuat hatinya tenang, dan
badannya tenang”. Jangan kita ingi memiliki sesuatu yang di atas kemampuan
kita kecuali ilmu.
“Tamak kepada dunia itu membuat lelah
hati dan badan” (HR. Tabrani)
“Dunia boleh di cari untuk bekal
akhirat dengan ridho Allah. Karena seburuk-buruk tempat tinggal adalah tempat
tinggal dunia yang mencegah untuk menuju akhirat” (HR. Tabrani)
c. Berlebih-lebihan
dalam hal perut (makanan) padahal di luar sana banyak yang kelaparan.
d. Riya’ dalam beramal, yaitu
meninggal ikhlas dengan melihat selain Allah.
“Sejelek-jeleknya manusia itu yang
mengetahui namun berkata tidak tahu, dan orang yang tidak tahu berlaku
seolah-olah tahu”
Alhamdulillah,
ngajinya sudah selesai. Namun sebenarnya masih ada beberapa yang belum
tersampaikan, namun saat itu saya ketiduran akhirnya materinya terpotong sampai
di sini. Semoga membawa barokah J. Mohon maaf jika
ada salah dalam penulisan ataupun periwayatan hadist maupun kesalahan materi,
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah. #maulidah